Rabu, 22 Juli 2009

Tips Bermotor Di Perkotaan

Berikut tips bermotor di perkotaan yang mungkin bisa diaplikasikan untuk kota seperti Jakarta.

1. Jangan Percaya Siapapun. Maksudnya adalah dalam keadaan apapun percaya hanya pada diri anda sendiri tanpa bermaksud egois. Kendaraan kita adalah contoh dari diri kita sendiri. Contohnya adalah kadangkala kita menemui sebuah kendaraan yang penyok. Hal tersebut bisa menunjukan berkali-kali terjadinya kesalahan dalam berkendara. Kotor mencerminkan ketidakperdulian. Dan itu mungkin kurang peduli dengan lingkungan sekitar. Demikian juga pemilihan brand juga mempengaruhi gaya mengemudi seseorang. Contohnya : Volvo yang identik dengan perlengkapan safetynya akan mencerminkan pengemudi yang safety minded.

2. Hindari Blind Spot. Hal tersebut harus diperhatikan agar keberadaan kita diketahui oleh pengendara yang lainnya. Sebaiknya kita berkendara secara konstan baik jalur maupun kecepatan. Dengan begitu pengendara yang lain tidak terkecoh atau kaget dengan pergerakan kita. manuver yang ekstrim sebaiknya dihindari. Jika kita berada di daerah blind spot segeralah percepat kendaraan kita menuju zona aman. Pergunakanlah klakson jika berada di daerah blind spot misalnya di samping kendaraan besar untuk memberitahukan keberadaan kita. Penggunaan exhaust racing juga mempermudah keberadaan kita meskipun terdengar bising dan menjengkelkan.

3. Be Defensive, Be Aggresive. Menggunakan kombinas kedua hal tersebut akan membuahkan portofolio cara berkendaraan yang aman. Rahasianya adalah kapan harus menggunakan masing-masing dari teknik tersebut. Defensive Technic adalah menjaga jarak dengan keadaan lalu lintas sekitar sehingga bisa mengantisipasi keadaan. Tujuannya adalah untuk meminimalisasi kerugian. Aggresive Technic adalah berkendara dengan kecepatan penuh dan penuh inisiatif. Maksudnya adalah apabila kita di dalam blind spot suatu kumpulan kendaraan. Jika kita tiba-tiba mengurangi kecepatan maka akan lebih berbahaya dibandingkan jika kita mendahului dan selanjutnya diperbaiki dengan memilih jalur yang aman. Jangan lupa pikirkan tujuan jalan keluar terbaik jika terjadi suatu keadaan yang tidak kita inginkan.

4. Buatlah ruang buat kesalahan orang lain. Contohnya adalah orang lupa memberi tanda untuk berbelok, terlambat memberi tanda berbelok, menerobos lampu merah dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya. Jadi prediksikan kebiasaan berkendara masyarakat pada umumnya dengan begitu kita bisa menghindari kejadian yang tidak kita inginkan.

5. Kurangi kecepatan. Segera kurangi kecepatan jika menjumpai tanda-tanda sekolah, kerumunan orang dan mendekati lampu merah. Sikap tersebut untuk berjaga-jaga jikalau ada orang menyeberang. Dan gunanya untuk memaksimalkan pengereman jika ada hal yang tidak kita inginkan terjadi. Pengurangan kecepatan tersebut berfungsi untuk otak kita agar memperhatikan, berpikir dan bereaksi terhadapap kejadian di depan.


6. Seringlah berlatih untuk menerapkan langkah-langkah di atas.


Sumber : www.sportrider.com

Sumber : www.sportrider.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar