Kamis, 01 Oktober 2009

Deteksi Kerusakan Bearing Di Sepeda Motor

Tahu bearing atau laher, kan? Yup, itu onderdil yang terbuat dari baja bulat berisi pelor. Beberapa tempat di sepeda motor, memerlukan part tersebut untuk mendukung kinerjanya. “Di antaranya adalah bagian roda, komstir, noken as dan kruk as,” Teguh Sarwono, mekanik bengkel Standar Motor (SM) di Jl. Jagakarsa, Jaksel

Seperti halnya komponen lain, umur pakai juga membatasi kinerja dari bearing. Nah bila memang hal tersebut terjadi, cara deteksinya bagaimana ya? Tak usah khawatir, jawabannya bisa disimak pada ulasan berikut.
Roda

Pernah merasakan efek goyang dombret saat naik motor? Hal itu disebabkan beberapa faktor dan salah satu pemicunya, akibat bearing roda yang fungsinya tak normal lagi. “Paling utama penyebabnya umur pakai,” kata Teguh Sarwono, mekanik bengkel SM di Jl. Jagakarsa, Jaksel.

Kalau memang sudah dirasakan, segera ganti bearing itu. Harganya Rp 5-30 ribu. “Jangan dibiarkan saja, soalnya bisa bikin rumah bearing di teromol ikutan rusak. Kalau sudah begini, tak hanya bearing yang mesti diganti, teromol juga kudu ganti baru,” kata pria murah senyum ini.

Komstir

Timbul bunyi gledek…gledek, terutama saat ngerem depan, jadi pertanda paling umum buat urusan laher komstir yang bentuknya pelor berjajar sudah aus. Pelumasan kurang dan umur pakai merupakan penyebab dari kerusakan tersebut.

Jangan anggap enteng bila penyakit itu sudah menghinggapi besutan Anda. Salah-salah malah mangkuk yang jadi rumah pelornya ikut bermasalah. “Lagian harga pelornya tidak terlalu mahal kok. Baik yang satuan atau satu set, kisaran harganya Rp 15-30 ribu,” tutur Teguh.

Oh ya biar pemakaiannya lebih awet, beri cukup grease pada rumah pelor di komstir

Kruk as

Buat memperlancar perputaran kruk as dalam mesin. Meski adanya di dalam, ternyata pelumasan yang kurang bagus jadi penyebab keausan bearing tersebut. Biasanya kerusakan tersebut ditandai lewat getaran berlebih pada mesin.

“Akibatnya, perputaran kruk as jadi tidak balans. Secara berkala akan jadi pemicu baret di piston bahkan juga dinding liner,” ungkap Teguh.

Dengan posisinya di dalam mesin, maka untuk ganti laher yang kisaran harganya Rp 25-60 ribu ini mesti belah mesin. Jadi selain beli part, jangan lupa siapkan dana untuk jasa belah mesin. •

Noken as

Sebagai pemicu buka tutup klep. Karena sistem kerjanya berputar, maka kedua sisi noken as diberi bearing. Seperti laher lain, fungsinya akan berkurang karena umur dan kurang pelumasan.

“Akibat bila bearing noken as sudah aus adalah motor jadi susah langsam. Itu karena perputaran camshaft tidak normal lagi. Selain itu suara mesin yang kasar dari mulai mesin dinyalakan, juga bisa jadi penanda laher noken as bermasalah,” jelas pria berkulit sawo matang ini.

Bila memang hal itu terjadi, tak perlu risau. Tinggal siapkan dana Rp 15-40 ribu buat beli laher saja, belum termasuk ongkos kerja mekanik

Sumber : Otomotifnet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar