Dalam urusan upgrade performa besutan, banyak hal bisa dilakukan. Mulai kilik ruang bakar, ganti CDI racing, pasang knalpot aftermarket sampai mengupgrade part pengabutan.
“Untuk upgrade part pengabutan, biasanya yang dilakukan adalah mengganti karburator standar dengan yang venturinya lebih besar. Contoh bila standar bawaan motor pakai karbu berventuri 24, maka penggantinya bisa pakai yang ukuran 26,” terang Suar, salah satu mekanik tim balap BRT.
Nah untuk mengganti karbu, konsumen dihadapkan pada 2 pilihan. Pertama pakai tipe vakum dan berikutnya adalah karbu yang skepnya langsung ditarik kabel gas (non vakum). Pasti jadi bingung deh memilihnya. Tenang, agar enggak bingung Tim OTOMOTIF coba mengomparasikan ke-2 tipe karbu tersebut.
Alat tesnya, skutik Honda BeAT yang punya karbu vakum berventuri 24. Untuk upgrade, dipilih karbu berventuri 26 punya Suzuki Satria FU (vakum) dan Yamaha RX-King (non vakum).
Metode pengetesan, karburator dipasang secara bergantian pada alat tes dan kemudian diukur pakai dynometer milik Bintang Racing Tim (BRT) di Cibinong, Jabar. Oh ya, saat pakai karbu standar power BeAT nangkring di angka 6,38 dk/7.510 rpm dan torsinya 7,11 Nm/6.100 rpm. Mau tau bila ganti karbu? Simak yang berikut.
Karbu Satria FU
Buktinya meski berhasil mengombinasi ukuran spuyer yang pas, yakni main jet pakai punya BeAT ukuran 105 (aslinya FU 115) dan pilot jet naik dari 17,5 (standar FU) jadi 22,5, performa yang dihasilkan (diukur lewat dynometer) masih di bawah standarnya BeAT (lihat hasil dyno). “Putaran mesin agak lama teriaknya. Efek yang akan ditimbulkan, buat mencapai top speed jadi lebih lama,” analisa Suar.
“Aplikasi karbu RX-King, membuat BeAT galak di putaran atas dan mulai terasanya saat mesin ada pada 7.000 rpm. Namun putaran bawahnya jadi sedikit lelet,” ungkap Suar.
Sebelum ketemu setingan yang boleh dibilang pas, juga dicobakan pakai main jet 130 dan pilot jet 22,5, hasilnya motor jadi kaya bensin dan mengeluarkan asap hitam. Hasil grafik dynonya tentu jadi enggak sesuai harapan.
Treatment pada masing-masing karbu enggak jauh beda, sama-sama menurunkan ukuran main jet dan sedikit menaikkan pilot jet. Khusus pengaplikasian karbu punya FU, per yang keras membuat skep bergerak lambat. Maklum mesin FU kan 150 cc, jadi tingkat kevakumannya berbeda dari mesin BeAT. Solusinya, ganti per diafragma dengan yang lebih lembut tekanannya.
Sumber : Otomotifnet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar