Meski sudah mengusung performa dahsyat dari sononya, ternyata masih saja banyak pemilik Kawasaki Ninja 250R yang tak puas sama larinya.
Sehingga peranti pendongkrak tenaganya pun lantas diburu. Salah satunya yang kerap jadi pilihan pertama adalah knalpot free flow. Karena peranti ini cukup menyumbang performa lumayan banyak tanpa perlu korek mesin.
Uniknya, meski dibanderol mahal sekalipun, terutama untuk produk luar, tetap saja ditebus. Sebab diyakini mampu menghasilkan performa lebih baik.
Padahal belum tentu demikian. Buatan-buatan lokal tak bisa dipandang sebelah mata, lo. Enggak percaya? Simak ulasan berikut ini sekaligus pembuktian lewat pengukuran dynamometer milik Bintang Racing Team (BRT) di Cibinong, Jabar.
Pemakaian knalpot ini saat diuji pada Ninja 250 standar yang baru menempuh jarak sejauh 741 km ini mampu mendongkrak horse power 1,57 dk. Yakni dari 24,24 dk/11.000 (standar) jadi 25,81 dk di putaran 12.050 rpm. Sayang torsi puncak malah turun dari 13,56 lb.ft (18,38 Nm)/9.800 rpm (standar) jadi 13,20 lb.ft (17,9 Nm)/6.000 rpm.
“Secara grafik sih torsi di putaran bawahnya jadi lebih bagus. Namun masuk 7.250-11.000 rpm torsinya melemah. Tapi itu bisa diperbaiki dengan melakukan setting ulang karburator,” analisa Slamet, mekaknik BRT yang bertindak sebagai operator dyno.
Dari hasil dyno, knalpot ini berhasil mengerek tenaga maksimum Ninja 250 sebanyak 2,43 dk di putaran yang lebih tinggi, yakni 11.400 rpm. Torsi di putaran 4.800-8.000 rpm pun meningkat. Meski di 8.600–10.000 rpm torsinya menurun.
“Kami masih terus meriset yang lebih oke lagi. Rencananya bakal dikeluarkan lagi versi terbaru dengan desain lebih futuristik,” bilang Juragan, sapaan akrabnya. Meski begitu, bila dibanding rival-rivalnya, saluran gas buang berlabel F4 menghasilkan power dan torsi yang cukup baik.
Yakni mampu meningkatkan daya kuda sebanyak 3,28 dk, yakni jadi 27,52 dk di 12.000 rpm. Sementara torsi naik sebanyak 0,05 lb.ft (0,6 Nm) di putaran 8 ribuan.
Nah, yang kami tes adalah tipe yang disebut terakhir. “Tipe ini sengaja dirancang buat mengail torsi besar di putaran bawah. Cocok buat pemakaian harian di perkotaan. Buka-bukaannya jadi lebih galak,” terang Bram dan Wahyu Dwinanto, penggawang SM.
Terbukti dari hasil tes, knalpot ini mampu meningkatkan torsi maksimum dari 13,56 lb.ft (18,38 Nm) jadi 13,59 lb.ft (18,42 Nm). Itu pun sudah dicapai pada putaran rendah (7.000 rpm). Sementara tenaga puncak terkerek sebanyak 2,38 dk jadi 26,62 dk di 11.250 rpm.
Sumber : Otomotifnet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar