Beberapa waktu silam OTOMOTIF sempat menguji beberapa produk high performace bersifat plug and play (PnP) buat Honda CS-1. Di antaranya CDI dan knalpot free flow. Nah, lantaran banyak pembaca yang kerap menanyakan via email seperti apa khasiat part-part tersebut bila dikombinasi, maka kali ini kami akan coba meramu beberapa komponen PnP CS-1 tersebut.
Tentu lewat pengujian dyno, biar lebih nyata seberapa besar peningkatan tenaga dan torsi yang bakal dihasilkan. Ada 3 item sekaligus di CS-1 yang coba kami upgrade fungsinya. Selain otak pengapian dan saluran gas buang, kami juga coba mengganti karburator standarnya yang model vakum pakai tipe skep langsung. Berikut laporannya.
Nah, otak pengapian yang dimaksud untuk CS-1 di pasaran ada merek BRT, XP Ciomas Rextor. Namun pada kesempatan ini kita akan coba produk BRT tipe termurah (Neo Hyperband) yang harga eceran tertingginya Rp 405 ribu.
Dari hasil pengukuran dyno merek Dynojet Model 250i buatan Amerika, pemakaian CDI di CS-1 standar mampu mendongkrak horse power sebanyak 0,42 dk, yakni dari 10,41 dk jadi 10,83 dk/9.000 rpm. Tenaga pun sudah mulai terkoreksi sejak di 4.050 rpm. Begitu pula terhadap torsi maksimum, yang semula hanya 6,74 lb.ft (9,14 Nm), naik jadi 6,76 lb.ft (9,16 Nm)/7.850 rpm.
BRT : 021-8765447
Untuk membuktikannya, kami memilih saluran gas buang merek Ahau Motor seharga Rp 400 ribu. Saat dikombinasi CDI BRT, horse power langsung melonjak jadi 12,07 dk. Artinya terjadi peningkatan sebesar 1,66 dk dari kondisi standar.
Sementara torsi puncak terkerek dari 6,74 lb.ft (9,14 Nm) jadi 6,93 lb.ft (9,39 Nm) .
Ahau Motor: 021-87710836
Nah, pada kesempatan ini kami mencoba untuk menukar karburator standar pakai yang model skepnya ditarik langsung oleh kabel gas. Dengan harapan power mesin akan lebih responsif. Karbu yang dipilih adalah Keihin PE dengan diameter venturi sama dengan karbu bawaan motor (28 mm). Kebetulan juga karbu ini mudah ditemui di pasaran dengan banderol sekitar Rp 800-850 ribuan.
Namun karena jettingnya belum pas (pilot jet pakai ukuran 58, main jet 118), hasilnya belum bisa maksimal.
Sumber : Otomotifnet.com
bro, itu cdi nya pnp kagak? apa perlu utak-atik dulu?
BalasHapus